Minggu, 01 Januari 2012

tugas uas


Nama  : satriadi
Nim     : 2010210045


ETIKA FILSAFAT KEPEMIMPINAN
PELAYANAN PUBLIK DAN PEMBANGUNAN

1.    Pada dasarnya manusia itu (termasuk mahasiswa) setiap saat selalu dihadapkan pada masalah, dan untuk memecahkan masalahnya manusia menggabungkan dirinya pada organisasi atau kelompok, yang akhirnya terangkatlah seorang pemimpin (Leader) baik formal maupun non formal, tidak sedikit yang gagal dan juga banyak yang berhasil dalam memberikan pelayanan pada anggota atau masyarakat, namun secara umum  kurang atau tidak efektif atau sebut kurang kontributif pada pembangunan, mengapa ini terjadi? Jangan-jangan salah kepemimpinannya, atau dalam pengambilan keputusan, terjadinya pembedaan Gender, HAM dalam Pembangunan, padahal manusia itu idealnya adalah mampu menjaga fitrah-Nya, yaitu diberikan pada kita oleh Tuhan berupa Akal (IQ), Emosi (EQ) dan Spiritual (SQ) yang harus dipimpin secara harmonis, efektif dan efisien (professional) agar dapat maksimal sehingga membentuk masyarakat madani.

Pendapat saya no.1
Terbentuknya masyarakat madani dalam hal ini manusia (pemimpin) agar supaya bias efektif antara Leader dan Fllower perlu adanya balance antara Leader dan Follower, tentunya hal itu bisa terjadi jika seorang pemimpin mampu bersosialisasi dengan baik kepada Followernya. Disamping bersosialisasi, pemimpin juga harus mampu menempatkan posisinya dengan mengimpelementasikan tanggung jawabnya sesua dengan gaya kepemimpinan yang di gunakan sesuai dengan kondisi follower yang sedang di hadapi.


2.    Mahasiswa sebagai calon Leader yang diharapkan dimasa yang akan datang adalah sebagai agen perubahan dan pembangunan / agent of change and development, memiliki tanggung jawab cukup berat, karena harus mampu membedakan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang baik dan mana yang buruk yang disebut atau dalam  Etika Kepemimpinan dan Pelayanan Publik untuk membangun bangsa ini, hingga akhirnya  dia (calon leader tadi) menjadi Bijaksana, yaitu baik untuk dirinya sendiri, baik untuk orang lain atau organisasi / masyarakat luas,  yang oleh kita disebut Filsafat, lalu apa tujuannya?, Filsafat paling tidak menjawab pertanyaan, Apa yang aku ketahui ? (What do I know ?), Bagaimana aku mengetahuinya? (How do I know it ?), Apakah aku yakin ? (Am I sure ?), Apakah aku benar ? (Am I right?)

Pendapat saya
Mahasiswa sebagai Agent of change and development hendaknya mampu belajar bagaimana menjadi Leader yang baik, bijaksana, bertanggung jawab dan mampu memberikan responsibilitas dengan tepat, tujuannya yaitu efektifnya Leader dan follower untuk mencapai Good Government and Development.

3.    Secara akademis baik Leader maupun Follower (bawahan/anggota) dalam Pelayanan Publik dan Pembangunan  mengedepankan orientasi work/task (pekerjaan) dan human (manusia), sehingga memunculkan gaya, tipe atau teknik serta style kepemimpinan yang beraneka ragam, ada yang otoriter, ada yang demokratis dan ada yang liberal, bahkan berdemensi relatif heterogen diantaranya kharismatik, administratif, visioner, integratif, pelari dan lain-lain. Masing-masing punya kebaikan dan keburukan atau kelebihan dan kekurangan, namun kita tetap harus dapat memilah dan memilih mana yang efektif ?  Dalam kepemimpinan (leadership)  Etika Publik menjawab pertanyaan “apakah saya harus melangkah dengan cara itu?” Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah?”



Pendapat saya. 3
-      Mengenai gaya dan type kepemimpinan perlu di perhatikan seperti apa followernya, ada kalanya otoriter demokratis dan liberal tergantung keadaan followernya ( masyarakat, bawahan atau anggota ).
-      Seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang stratejik yaitu bagaimna harus melangkah kedepannya untuk mencapai Good Government and Development.

4.    Filsafat adalah berpikir dengan cara yang benar (teoritis) untuk menemukan keputusan pengetahuan atau kebijakan yang benar (praktis), Manfaat Filsafat bagi mahasiswa atau manusia pada umumnya dengan membiasakan diri utuk bersikap kritis, logis-rasional, opini dan argumentatif, Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas), Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah, bagaimana Etika Profesi Kepemimpinan Pelayanan Pembangunan yang sebaiknya dibangun dimasa sekarang dan yang akan datang ? Satu kata untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan Big Bang Leadership (ledakan dahsyat dalam kepemimpinan), yang ini tentu perlu penjelasan dengan seksama.

Pendapat saya . 4
Mahasiswa atau manusia pada umumnya perlu membiasakan diri untuk kritis, logis, rasional, opini dan argumentative dimana dengan kebiasaan tersebut mahasiswa atau manusia mampu mengembangkan diri sebagai kholifah dimuka bumi dengan belajar dan tidak kenal lelah serta mampu menjaga fitrahNYA.

5.    Kepemimpinan yang etik menggabungkan antara pengambilan keputusan etik dan perilaku etik dan Filsafat Kepemimpinan menggabungkan antara pengambilan keputusan bijak dan perilaku yang bijaksana, yang merupakan Conditio sine quanon dan pembangunan secara universal dan integrative, namun fenomena atau sebut kasus antara das sein dan das solen tidaklah berjalan secara harmonis, sehingga perlu diadvokasi.
Pendapat saya. 5
Menyikapi fenomena atau kasus das sein dan das solen agar bisa berjalan secara harmonis perlu adanya keseimbangan antara Leaderships dan Followeships yaitu dengan memberikan teori teori atau pandangan yang sesuai dan sejalan dengan aflikasinya guna tercapainya Good Government and development.

6.    Manusia memiliki kelebihan dibanding dengan mahkluk lain yaitu diberikannya akal ada yang menyebut IQ, kemudian juga diberi Ruh yang mampu membedakan yang salah dan benar yang disebut EQ, dan Kejujuran yang orang lain menyebut SQ, akhirnya kemenangan atau kesuksesa QQ, dan Ruh serta Kejujuran itulah yang kita sebut Etika dan Filsafat Kepemimpinan. Imlementasi dalam Kepemimpinan, Pelayanan Publik dan Pembangunan membutuhkan kesungguhan dalam berfikir dan bertindak secara visioner dan integrative dengan benar-benar menjadikannya segai good human life. Apa kisi-kisi yang mendukung dan faktor-faktor penghambatnya agar semuanya berjalan seperti yang kita harapkan bersama.

Pendapat saya No. 6
Kisi kisi yang mendukung implementasi pelayanan public dan pembangunan yaitu bagaimana seorang pemimpin mapu menggunakan IQ, EQ, SQ dan QQ dengan baik.
Sedangkan hambatannya adalah :
-      Menyalah gunakan wewenang.
-      Arogan.
-      Tidak teliti.
-      Korupsi.
-      Tidak jujur.
-      Kurang transparansi dari atasan terhadap bawahan.
-      Kurang seimbang antara kredibilitas dengan kapabilitas
-      Memberikan responsibilitas atau keputusan yang kurang tepat. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar